Ada seorang pertapa yang selalu dikunjungi oleh orang dari berbagai tempat. Menurut mereka, pertapa itu orang yang sangat bijaksana. Ia memberikan nasihat-nasihat yang sangat baik bagi mereka. Karena itu, mereka rela mengorbankan waktu mereka untuk mendatangi pertapa itu.
Namun sebenarnya yang dilakukan oleh pertapa itu sangat sederhana. Ia cuma menasihati mereka untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan. Mereka mesti mensyukuri setiap pemberian dari Tuhan kepada mereka. Hanya dengan mensyukuri itu mereka dapat menemukan sukacita dan damai dalam hidup ini. Nasihat itu dilaksanakan dengan baik oleh mereka. Hidup mereka menjadi damai. Mereka mengalami ketenteraman dalam hidup ini.
Pertapa itu berkata, “Hal yang sangat sulit dilakukan oleh manusia adalah bersyukur atas hidup ini. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena manusia merasa bahwa hidup ini adalah milik mereka. Padahal bukan. Hidup ini adalah pemberian dari Allah.”
Menurut pertapa itu, bersyukur mesti menjadi keutamaan dalam hidup manusia. Orang yang senantiasa mensyukuri kebaikan Allah akan selalu mengalami bahwa hidup ini memiliki sisi yang begitu indah. Sedangkan orang yang sulit mensyukuri pemberian Allah lebih sering memandang hidup ini dari sisi negatif.
Sahabat, sudahkah Anda mensyukuri hidup Anda hari ini? Bukankah ada begitu banyak hal baik yang Anda jumpai hari ini? Atau kalau Anda belum mensyukuri kebaikan hidup ini, apa alasannya? Bukankah Allah tidak pernah menyakiti hati Anda?
Bersyukur berarti kita menerima kehadiran Allah dalam hidup ini. Inilah sikap iman yang benar. Orang beriman itu orang yang menyerahkan seluruh hidupnya ke dalam kuasa Allah. Orang membiarkan Allah sendiri yang berkarya di dalam hidupnya. Orang hanya mengandalkan Allah dalam hidupnya. Tidak ada hal-hal lain yang diandalkan dalam hidup ini. Dengan cara ini, orang beriman akan menemukan hidupnya begitu bermakna.
Karena itu, orang mesti menyisihkan waktunya untuk bersyukur atas segala hal indah yang telah diperoleh dalam hidupnya. Dengan rasa syukur, orang mampu menghargai pemberian dari Allah. Dan yang diharapkan adalah juga tetap menghargai kehadiran Allah dalam hidup ini.
Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa bersyukur itu menjadi awal yang indah bagi hidup ini. Bersyukur itu menjadi suatu kesempatan bagi kita untuk mengembangkan hidup kita. Mengapa? Karena hidup ini tidak boleh berhenti pada apa yang sudah kita capai sekarang ini. Hidup ini mesti berjalan terus. Hidup ini mesti terus-menerus kita isi dengan hal-hal yang baik dan berharga. Dengan demikian, hidup ini semakin berguna bagi kita.
Namun sebenarnya yang dilakukan oleh pertapa itu sangat sederhana. Ia cuma menasihati mereka untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan. Mereka mesti mensyukuri setiap pemberian dari Tuhan kepada mereka. Hanya dengan mensyukuri itu mereka dapat menemukan sukacita dan damai dalam hidup ini. Nasihat itu dilaksanakan dengan baik oleh mereka. Hidup mereka menjadi damai. Mereka mengalami ketenteraman dalam hidup ini.
Pertapa itu berkata, “Hal yang sangat sulit dilakukan oleh manusia adalah bersyukur atas hidup ini. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena manusia merasa bahwa hidup ini adalah milik mereka. Padahal bukan. Hidup ini adalah pemberian dari Allah.”
Menurut pertapa itu, bersyukur mesti menjadi keutamaan dalam hidup manusia. Orang yang senantiasa mensyukuri kebaikan Allah akan selalu mengalami bahwa hidup ini memiliki sisi yang begitu indah. Sedangkan orang yang sulit mensyukuri pemberian Allah lebih sering memandang hidup ini dari sisi negatif.
Sahabat, sudahkah Anda mensyukuri hidup Anda hari ini? Bukankah ada begitu banyak hal baik yang Anda jumpai hari ini? Atau kalau Anda belum mensyukuri kebaikan hidup ini, apa alasannya? Bukankah Allah tidak pernah menyakiti hati Anda?
Bersyukur berarti kita menerima kehadiran Allah dalam hidup ini. Inilah sikap iman yang benar. Orang beriman itu orang yang menyerahkan seluruh hidupnya ke dalam kuasa Allah. Orang membiarkan Allah sendiri yang berkarya di dalam hidupnya. Orang hanya mengandalkan Allah dalam hidupnya. Tidak ada hal-hal lain yang diandalkan dalam hidup ini. Dengan cara ini, orang beriman akan menemukan hidupnya begitu bermakna.
Karena itu, orang mesti menyisihkan waktunya untuk bersyukur atas segala hal indah yang telah diperoleh dalam hidupnya. Dengan rasa syukur, orang mampu menghargai pemberian dari Allah. Dan yang diharapkan adalah juga tetap menghargai kehadiran Allah dalam hidup ini.
Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa bersyukur itu menjadi awal yang indah bagi hidup ini. Bersyukur itu menjadi suatu kesempatan bagi kita untuk mengembangkan hidup kita. Mengapa? Karena hidup ini tidak boleh berhenti pada apa yang sudah kita capai sekarang ini. Hidup ini mesti berjalan terus. Hidup ini mesti terus-menerus kita isi dengan hal-hal yang baik dan berharga. Dengan demikian, hidup ini semakin berguna bagi kita.
0 comments:
Post a Comment