Candi Prambanan dan Eksotisme Nilai Budaya Jawa

Monday 16 March 2009

Oleh: Miftakul Ala

Bagi masyarakat Indonesia khususnya yang berdomisili di sekitar kawasan daerah DI Yogyakarta, Solo, Klaten dan sekitarnya tentunya sudah tidak asing lagi dengan nama Candi Prambanan. Sebuah peninggalan bersejarah pada masa kerajaan Hindu di masa lalu yang hingga sampai sekarang masih dikenang dan menjadi perhatian utama bagi seluruh masyarakat Indonesia bahkan manca negara sekalipun. Sebuah bangunan yang terletak di antara perbatasan antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Klaten. Bangunan tersebut juga dijuluki dengan sebutan Candi hindu tercantik di Dunia. Sebuah bangunan bersejarah yang di dirikan pada sekitar abad ke sembilan Masehi yang terletak lebih kuang 17 kilometer di sebelah Timur kota DI Yogyakarta.
Candi perambanan merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang patut di banggakan dan harus mendapatkan perhatikan yang khusus dan seksama, baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat sekitar. Sebab candi prambanan merupakan salah satu keajaiban dunia yang miliki oleh negara Indonesia selain candi borobudur yang ada di perbatasan Magelang-DI Yogyakarta. Candi prambanan merupakan satu dari dua warisan berharga yang ada di Indonesia. Dan yang satu lainnya adalah candi Borobudur yang oleh sidang umum UNESCO pada tahun 1972 telah dianugerahkan gelar maha karya yang sangat dasyat bagi kedua keajaiban dunia yang ada di negara Indonesia tersebut.
Selain itu, Candi Prambanan merupakan salah satu candi Hindu yang terbesar wilayah di Asia Tenggara yang tiada tandingannya. Tinggi bangunan utama candi tersebut ialah sekitar 47 meter. Dan di dalam kompleks candi tersebut terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil yang ada di sebelahnya dan mengelilingi bangunan utama candi tersebut.
Oleh sebab, dikarenakan bangunan Candi itu berada di daerah prambanan, maka candi tersebut di juluki dengan nama candi Prambanan. Selain itu candi itu juga di lebih dikenal dengan sebutan candi Rara jonggrang atau Lara jonggrang. Yang mana sebutan tersebut tak lepas dari asal muasal dari pertaman dibangunnya candi prambanan yang tak lepas dari kisah yang sudah melegenda di berbagai kalangan masyarakat Indonesia khususnya wilayah Jawa.
Mitos Rara Jonggrang
Menurut ceritanya, konon candi prambanan di bangun oleh seorang pemuda yang bernama Bandong Bondowoso. Dahulu ada seorang raja yang sakti mandra guna yang hidup di kerajaan Prambanan. Prabu Baka adalah nama raja tersebut, ia menguasai daerah prambanan dan sekitarnya. Prabu Baka merupakan seorang raja bisa dikatakan sangat menakutkan dan luas kekuasaanya. Selama dalam masa kekuasaanya Prabu baka berselisih dengan raja penging. Keduanya merupakan musuh bebuyutan yang sama-sama menginginkan kekuasaan yang ada dalam wiayah tersebut.
Maka peranglah antara raja penging dengan prabu baka. Dan kemenangan di raih oleh raja penging lantaran ia menyewa seorang pemuda yang sangat gagah perkasa. Pemuda tersebut adalah bandong Bondowoao, dengan membawa senjata sakti yang bernama bondowoso. Dan pemuda inilah yang menurut ceritanya seorang pemuda yang menciptakan candi prambanan. Dan atas jasa yang dilakukan oleh bandong akhirnya ia di izinkan oleh raja penging untuk menempati kerajaan prambanan. Di kerajaan inilah bandong jatuh cinta pada nyai rara jonggrang. Seorang putri cantik yang merupakan anak raja prabu baka yang di bunuhnya sendiri.
Singkat cerita rara jonggrang akhirnya menerima cinta dari bandong bondowoso namun dengan syarat yang di luar nalar batas kemampuan manusia biasa. Nyai rara jonggrang meminta kepada bandong untuk membuat 1000 candi dan dua sumur yang sangat dalam dan harus di selesaikan dalam jangka satu malam. Dan bandong pun menyetujui syarat yang di berikan kepadanya. Hal itu ia lakukan karena bandong sudah cinta mati dan terbuai dengan kecantikan yang ada dalam diri rara jonggrang. Akhirnya pada hari yang telah ditentukan, bandong mengerjakan syarat tersebut dengan bantua bangsa lelembut yang sudah takhluk dengan dirinya. Dan sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai.
Seluruh penghuni Istana Prambanan menjadi kebingungan karena mereka yakin bahwa semua syarat Lara Jonggrang akan terpenuhi. Dan akhirnya segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang. Pembuatan candi kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya.
Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk para gadis yang ada di sekitar Prambanan agar tidak ada orang yang mau memperistri mereka sehingga mereka semua menjadi perawan tua. Sedangkan Lara Jonggrang sendiri juga mendapat kutukan dari kemaragan bandong bandowoso. Rara jonggrang dikutuk menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar yang sampai sekarang dinamai sebagai candi Lara Jonggrang. Sebab arca tersebut merupakan arca yang berasal dari tubuh rara jonggrang. Sedangkan candi-candi yang ada di dekatnya disebut dengan Candi Sewu yang artinya seribu.
Hingga sampai sekarang mitos prambanan masih tetap kental dalam masyarakat sekitar, meskipun sedikit demi sedikit mulai tergusut oleh kemajuan budaya zaman. Mitos yang hingga sampai kini tetap diyakini adalah terkait dengan mitos yang menyebutkan bahwa setiap orang berduan atau menjalin kasih sayang dan mereka berkunjung di prambanan, maka dengan sendirinya lama-kelamaan hubungan yang mereka jalin putus di jalan. Itulah mitos yang masih tetap dipercaya dan menjadi hukum karma bagi masyarakat setempat. Selain itu, gadis-gadis yang sudah menginjak dewasa apabila tidak meninggalkan kampung itu, sudah untuk mendapatkan jodoh. Maka bagi gadis setempat meninggal kampung setempat merupakan hal yang biasa untuk menghilangkan kutukan yang ada tersebut.
Terlepas dari segala sesuatu yang menyelimuti candi prambananan seperti mitos, kesakralan maupun berbagai misteri yang terdapat dalam bangunan candi prambanan tersebut, yang jelas bagaimana pun juga candi prambanan tetap merupakan salah satu bangunan yang merupakan simbol kebesaran serta kebanggaan tersendiri bagi negara Indonesia yang menyimpan nilai eksotisme budaya jawa. Selain itu juga merupakan khazanah tersendiri bagi kebudayaan jawa yang tiada bandingannya. Candi prambanan merupakan salah saru kekayaan yang tiada tandingannya yang dimiliki oleh negara Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian khusus baik dari pihak pemerintah maupun dari kalangan masyarakat Indonesia.
Sebab melihat kondisinya akhir-akhir ini, naik pemerintah pusat maupun masyarakat kurang begitu memperhatikan nasib serta eksistensi yang ada di dalamnya. Sebab bagaimana pun juga disadari maupun tidak bangunan yang sudah berabad-abad lamanya merupakan daya tarik tersendiri yang ada di Indonesia untuk menarik para simpatisan serta wusatawan asung daei manca negara yang paling kondusif dan stategis. Selain itu candi prambanan juga merupakan aset serta kebesaran nama Indonesia di dunia Internasional serta menimpan makna khazanah kebufayaan jawa.

Penulis adalah direktur pada Center For Politic and Law Staudies (CePoLS) Yogyakarta.

0 comments:

Post a Comment

free counters

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Page Rank

Copyright © 2011 Green Ilmu | Splashy Free Blogger Templates with Background Images, Trucks