Memperingati hari jadi kota Blora ke 260

Sunday, 13 December 2009

Menuju Blora Kota Sejahtere

Menuju Blora Kota Sejahtera

Oleh: Miftahul A’la*

Tanggal 11 desember merupakan hari yang sangat bersejarah dan sangat istimewa bagi masyarakat Blora. Bagaimana tidak, sebab pada hari ini dijadikan sebagai hari jadi kota blora. Dengan seiring berjalannya waktu, tidak terasa tahun ini blora sudah mencapai usia yang ke 260. Tentu usia yang bisa dikatakan sangat matang dalam membangun dan menembangkan wilayah blora. Baik dalam pengelolaan administrasi maupun berbagai aspek di dalamnya. Dengan rentang waktu yang demikian lama tidak berlebihan jika banyak yang beranggapan bahwa sudah semstinya blora menjadi kota yang sejahtera dan makmur. Terlebih dengan slogannya yang menyatakan “Blora Mustika” maju, unggul, sehat tertib, kontinyu serta aman. Sudah barang tentu blora akan menjadi kota yang makmur dan sejahtre.

Namun memang sayang, harapan tinggal harapan. Setiap orang berhak memiliki harapan setinggi langit, akan tetapi ironisnya semua harapan yang diinginkan oleh masyarakat blora khususnya dan Indonesia pada umumnya masih sangat jauh dari harapan bersama. Sudah sangat lama sekali masyarakat mendambakan kesejahteraan, namun selama itupula kemiskinan dan berbagai ketidakadilan dalam kehidupan selalu menemani. Tidak ada perubahan yang signifikan untuk memperbaharui dan memajukan kesejahteraan bersama. Blora masih tetap saja tidak mengalami kemajuan, kemiskinan masih merajalela, anggka pendidikan masih sangat minim, apalagi kesejahteraan masyarakatnya, masih jauh sekali dari kata kesejahteraa, telebih di daerah yang hanya mengandalkan pertanian hujan.

Potensi Besar

Sebenarnya jika dilihat dari berbagai aspek, blora merupakan wilayah yang cukup subur dan strategis untuk membangun dan menopang kesejahteraan masyarakatnya. Sebab di blora memang dikenal banyak sekali menyimpan berbagai potensi yang sangat besar, baik potensi alam maupun potensi yang lainnya. Coba lihat saja kawasan hutannya yang terhampar begitu luas hampir mengelilingi kawasan kota blora. Tentu kekayaan alam ini tidak bisa dianggap remeh. Bahkan menurut nenek moyang terdahulu, hutan di blora merupakan kawasan hutan terluas di Indonesia, dan tidak akan habis sampai tujuh keturunan, jika digunakan dan dipeliharan dengan seoptimal mungkin.

Potensi besar lainnya yang tersimpan di blora juga seperti limbah ternak sebagai biogas untuk bahan bakar. Karena berdasarkan catatan departemen humas, populasi ternak sapi di Blora saat ini mencapai 225.000 ekor. Populasi sapi di blora ini bahkan merupakan populasi tertinggi yang ada di wilayah Jawa Tengah. Dengan potensi yang demikian banyaknya tentunya akan sangat mendukung sekali program biogas yang selama ini coba untuk diperluas oleh pemerintah Indonesia. Dari populasi sapi sabanyak itu, akan terdapat ribuan ton limbah/kotoran ternak yang tersedia. Apabila limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai biogas, maka bisa dipastikan Blora akan memiliki energi besar, selain prosuksi kayu jati yang bersumber dari hutannya.

Belum lagi dengan dengan kawan blok-cepu dan sekitarnya yang menyimpan sumber minyak mentah terbesar. Karena memang tidak bisa dimungkiri puluhan sumur minyak tua di beberapa kecamatan di Blora yang terfukus di daerah blorabagian timur memiliki pesona tersendiri. Tidak berlebihan jika kemudian banyak sekali investor dari luar daerah berlomba-lomba mengincar. Mereka rela mengeluarkan bertriliyun-triliyun hanya untuk memenangkan tender sumur tua di blora. Bahkan konon, menurut seorang ahli perminyakan dari PPT Migas Cepu, banyak sumur minyak tua di Blora berpotensial dikelola. Namun saat ini ada kesan potensi sumur minyak tua itu disembunyikan. Barangkali karena berpotensi luar biasa, sehingga dalam pengelolaan disertai banyak kepentingan. Sehingga hingga sampai saat ini masih belum dimanfaatkan pemerintah daerah.

Dari sekian banyaknya sumur tua yang berpotensi menyimpan minyak terbesar di blora, memang sekarang sudah cukup mendapatkan perhatian baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Salah satu contohnya kawasan yang berada di daerah perbatasan cepu-bojonegoro. Di kawasan inilah tersimpan potensi yang sangat besar sekali, bahkan pemanfaatan kawasan ini disinyalir banyak ditunggani oleh kepentingan-kepengtingan person.

Menurut hemat saya, tidak ada salahnya jika potensi yang ada di kawasn tersebut dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin. Dan tentu semua masyarakat blora akan menyetujui pemanfaatan kawasan minyak tersebut. Akan tetapi memang yang seringkali menjadi masalah adalah adanya kepentingan-kepentingan yang nantinya akan menggeser atau menghilangkan hak masyarakat setempat. Dan semua itu terjadi dalam pengelolaan kawasan cepu ini. Bahkan kawasan Blok Cepu yang dalam beberapa tahun terakhir banyak menyedot perhatian banyak orang. Bukan hanya masyarakat Indonesia saja yang memperebutkannya, bahkan investor asingpun turut andil bagian untuk mendapatkannya.

Dan pada tahun 2010 mendatang, proyek untuk pemanfaatan kawasan blok cepu ini akan segera dimulai dan difokuskan untuk pengeboran minyak yang ada didalamnya. Yang menggelisahkan banyak masyarakat adalah ternyata dalam pengelolaan sumur minyak tua itu, hampir semuanya didalangi oleh para investor dari luar. Alasannya cukup kuat untuk menolak investor asing, karena khawatir nanti Blora hanya diakali investor. Contohnya, bisa saja investor me-mark-up pembelian alat-alat sehingga dalam bagi hasil nanti warga Blora tinggal mendapatkan ampas. Artinya, sumur minyak tua yang dieksploitasi semuannya dibawa lari oleh pihak asing, sehingga tidak ada pemasukan yang jelas untuk pemerintah dalam jangka panjang untuk memakmurkan warga Blora. Dan itu sangat jelas sekali terjadi di blok cepu, karena hampir semua yang berhubungan dipegang oleh exson mobile yang merupakan investor dari amerika. Dan tentu ini akan menimbulkan persoalan baru.

Potensi-potensi semacam inilah sebenarnya yang harus dengan segera diperhatikan oleh pemerintah daerah. Mulai memelihara hutan, mengembangkan potensi bio gas dan peternaka serta mengoptimalkan kawasan yang menyimpan minyak mentah di blora. Karena tidak ada yang memungkiri bahwa berbagai potensi yang semaam inilah yang akan menjadi penopang utama dalam membangun kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat blora khususnya dan Indonesia pada umumnya. Jika semuanya dipergunakan seoptimal mungkin, kemungkinan besar kesejahteraan dan kemakmuran yang dinginkan oleh masyarakat blora khususnya dan Indonesia umumnya akan segera terwujud dengan segera. Jangan biarkan kekayaan yang kita miliki kembali dibawa lari oleh orang lain dan kita hanya berpangku diam saja.





Penulis adalah warga asli blora dan Direktur pada Center for Politic and Law Studies (CePoLS) Yogyakarta. Hp. 081392627364

0 comments:

Post a Comment

free counters

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Page Rank

Copyright © 2011 Green Ilmu | Splashy Free Blogger Templates with Background Images, Trucks