Makan ‘Nakal’ Tapi Sehat Saat Liburan

          Menjelang liburan sekolah, umumnya keluarga yang sudah memiliki rencana untuk berlibur, baik ke luar kota maupun ke luar negeri, sudah melakukan persiapan. Tak hanya anak-anak yang berbahagia saat libur tiba, biasanya orangtua ikut mengambil cuti untuk mengusir stres dan lelah setelah sekian lama bekerja keras.
          Saking menikmati liburan, kadang kita kurang kontrol terhadap makanan yang kita konsumsi. Akibatnya, badan pun melar pasca liburan.

          Menjelang liburan sekolah, umumnya keluarga yang sudah memiliki rencana untuk berlibur, baik ke luar kota maupun ke luar negeri, sudah melakukan persiapan. Tak hanya anak-anak yang berbahagia saat libur tiba, biasanya orangtua ikut mengambil cuti untuk mengusir stres dan lelah setelah sekian lama bekerja keras.

          Liburan memang identik dengan bersenang-senang. Tak heran jika saat berlibur, kita cenderung melupakan dan meninggalkan kebiasaan sehat  termasuk berolahraga dan pola makan sehat yang sedang dijalankan. Pikiran seperti, "Ah, mumpung lagi liburan, jadi boleh dong makan makanan enak," pasti melintas di benak Anda. Betapa mudahnya tergoda dan mengabaikan bisikan akal sehat saat berlibur.

          Selanjutnya apa yang terjadi ketika Anda pulang berlibur? Selain berat badan bertambah, kadar gula darah dan kolesterol melonjak, Anda pun jadi tidak bugar lagi saat kembali masuk bekerja. Nah, agar kondisi ini tak terjadi, sebaiknya ikuti panduan sehat saat berlibur berikut ini.

Cerdas memilih makanan

          Makanan memang bagian terpenting dari liburan. Karenanya urusan makan saat berlibur perlu perhatian khusus. Niatkan dalam hati sebelum berangkat berlibur, bahwa Anda akan tetap mengkonsumsi makanan yang sehat selama liburan.

          Liburan akan memudahkan berat badan Anda melonjak drastis, terutama bila Anda sedang dalam perjalanan - baik dengan mobil pribadi, kendaraan umum, ataupun pesawat terbang - karena pola dan waktu makan yang tidak teratur, keinginan untuk mencoba makanan baru, ngemil selama di perjalanan, dan porsi makan yang lebih besar dibanding biasanya. Pada saat yang sama, Anda kurang aktif (tidak berolahraga) untuk membakar kalori ekstra yang masuk ke dalam tubuh. Tambah lagi jika Anda merayakan liburan dengan makan di restoran mencoba beraneka menu hidangan menggiurkan yang bisa mendorong Anda menjadi gelap mata memesan banyak makanan yang belum tentu sehat.

          Kunci utama menjalani liburan sehat adalah pemilihan makan yang banyak mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan, tapi rendah kalori, lemak, gula, garam, dan bahan aditif. Karena kenaikan berat badan selama liburan biasanya disebabkan konsumsi makanan tinggi lemak dan gula yang berlebihan. Sebagai panduan singkat, berikut daftar jenis makanan dan minuman sehat dan makanan yang perlu dihindari selama liburan.

PILIH

HINDARI

Makanan · Makanan yang berbasis: Buah dan sayuran Serealia utuh (whole grains): oats, roti whole wheat, beras merah Sumber protein rendah lemak: Ikan, daging ayam tanpa kulit, seafood, dan kacang-kacangan Yogurt, susu kedelai, susu dan keju low fat. Minyak sehat: minyak zaitun dan minyak kanola ·  Makanan yang diolah dengan direbus, dikukus, dan dipanggang ·  Makanan mentah dan segar (raw food), seperti sayur dan buah. Minuman Air, jus buah segar, dan teh hijau.

Makanan Daging merah, seperti daging sapi dan kambing yang tinggi lemak. Makanan yang digoreng, misalnya gorengan, ayam dan kentang goreng Makanan tinggi lemak yang banyak mengandung mentega, shortening, krim, seperti cake, black forest. Makanan tinggi gula, misalnya permen, gulali, cokelat susu. Makanan yang tinggi garam Makanan yang banyak mengandung bahan aditif, seperti MSG, pewarna dan pengawet. Minuman Minuman soda yang tinggi gula dan kalori, minuman beralkohol, dan kopi.

www.nirmalamagazine.com