SENYUM KAMPUNGKU
Tak ada lagi permainan kelereng didepan rumah pak kyai
Tak ada lagi anak kecil berlarian ditengah sawah mengejar layang-layang putus
Tak ada lagi nyanyian anak kecil dimalam hari
Bahkan Permainan petak umpat pun hilang tak tahu kemana
Musollah mulai sepi dari suara mengaji anak-anak kecil dikalah habis maghrib
Masjid juga mulai sepi dari parah jama’ahnya
Perayaan hari besarpun tak semeriah duluh lagi
Oh kampungku,kau tak seindah duluh lagi
Langit di atas-mu pun tak sebiru duluh lagi
Padi yang seperti kilauan emas juga tak sekompak duluh lagi
Air sungai itu pun mulai menangisi dirinya sendiri
Dan angin juga mulai pergi darimu
Kampungku,aku rindu denganmu
Aku menyesal tak memeluk erat dirimu yang duluh
Aku berharap suatu saat nanti aku bias melihat senyum-mu
Senyum yang membuat orang bangga tlah dilahirkan ditempatmu
0 comments:
Post a Comment