HIDUPKAN GAIRAH BERCINTA DENGAN MAKANAN

Saturday 19 February 2011



Salah makan bukan hanya berakibat buruk terhadap kesehatan, tetapi juga kehidupan seks Anda. Salah-salah suami bisa impoten, bahkan istri frigid. Pilihan makanan yang tepat, selain mampu membarakan gairah bercinta, juga dapat membuat wilayah tertentu tubuh.
SEBUAH riset terhadap kehidupan seksual wanita usia tengah baya (30 hingga 40-an tahun) dilakukan di AS. Hasilnya, 42 persen wanita AS mengalami masalah seksual dalam berbagai bentuk. Uniknya, justru hanya 31 persen pria yang mengaku mengalami hal yang sama. Boleh jadi ini disebabkan karena mayoritas pria merasa terlalu gengsi menyebutkan kekurangan kehidupan seksualnya.
Sejumlah 30 persen di antara para wanita tersebut mengalami hilang gairah bercintanya. Mereka mengaku padamnya gairah itu lantaran hubungan intim sudah menjadi hal rutin dan terlalu biasa, stres, kehadiran anak-anak, kelelahan, sakit, minum obat-obatan dokter, dan/atau merasa tidak seksi lagi akibat kegemukan. Para ahli menyimpulkan faktor hormonal turut berperan dalam penurunan hasrat seksual mereka, terutama pada wanita pramenopause. Selain itu, mereka meyakini faktor psikologis turut memicu menyusutnya bara seksual wanita.
Padahal, jika ditelusuri lebih jauh, faktor hormonal dan faktor psikologis bisa sangat berhubungan erat dengan asupan makanan. Apa yang kita makan akan mempengaruhi sel-sel saraf otak yang merupakan pusat semua perintah untuk melakukan aktivitas, termasuk aktivitas seks.

Kendali ada di otak
Ibarat pemerintahan, pemenuhan hasrat seksual melibatkan banyak komponen, yakni sejumlah kelenjar. Yang menjadi pejabat setingkat presiden adalah hipotalamus, suatu “pusat komando” dalam otak yang mengorganisasikan seluruh urusan dan perintah di dalam tubuh. Khusus untuk urusan seks, petunjuk penatalaksanaan percintaan akan disampaikan pada penerima perintah di bawahnya, yakni kelenjar pituitari (hipofisa).
Selanjutnya, perintah tersebut diteruskan lagi pada kelenjar seks untuk dilaksanakan. Pekerjaan ini melibatkan kelenjar testis pada pria dan ovarium pada wanita. Kelenjar testis ada dua buah, tersimpan dalam kedua buah zakar pria. Yang satu bertugas memproduksi sperma, satunya lagi menghasilkan hormon kelelakian (testosteron). Sementara ovarium memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
Kalaupun kelenjar seks terpaksa berhalangan menunaikan tugasnya menggenjot dorongan seksual, seseorang masih tetap bisa menikmati indahnya hubungan intim. Masih ada dua kelenjar penghasil hormon pemicu gairah seksual yang selalu siap untuk segera menggantikan tugas, yakni, kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroksin dan kelenjar adrenal (anak ginjal) yang memproduksi hormon adrenalin.
Seluruh kelenjar akan bekerja dengan baik jika cukup mendapat pasokan zat-zat gizi. Karena itu, efek merugikan akibat mogoknya kerja kelenjar-kelenjar tertentu dalam menghasilkan hormon dapat diamati dari pola makan seseorang. Asupan gizi yang salah membuat Anda rentan terhadap padamnya gairah seksual, karena tugas menyalakan gairah seksual dikendaikan oleh sejumlah kelenjar, yaitu kelenjar utama seks (pituitari, testis, ovarium) dan kelenjar penunjang seks (tiroid dan adrenal).
Kekurangan asupan vitamin E dan vitamin B-kompleks, terutama vitamin B3 (niasin) dan vitamin B4 (asam pantotenat) membuat kelenjar pituitari malas bekerja. Akibatnya, pria sulit ereksi secara sempurna, bahkan bisa mogok total (impotensi). Pada wanita, akibatnya bisa lebih parah, mereka menjadi lebih cepat menopause. Kedatangan menopause dini ini umumnya disertai dengan kekeringan vagina.

Faktor nutrisi
Merosotnya produksi hormon testosteron bisa disebabkan kurangnya asupan vitamin A, vitamin B-kompleks  (khususnya vitamin B12 (kobalamin), asam folat, dan inositol), magnesium, seng, kalsium, belerang. Kondisi ini membuat dorongan seks (libido) merosot, sehingga mengganggu jadwal hubungan intim. Pada wanita, defisiensi nutrisi yang sama berakibat menyusutkan produksi hormon estrogen. Selain mangalami kekeringan vagina, defisiensi tersebut juga membuat wanita kurang bisa merasakan sensasi kenikmatan seksual pada klitoris dan sulit mencapai orgasme.
Ternyata, apapun masalah seksual yang muncul, secara umum lebih banyak disebabkan kekurangan asupan vitamin B-kompleks. Dengan mencukupi asupan vitamin B-kompleks, hal pertama yang akan direparasi adalah hasrat untuk berhubungan intim (mood). Selain itu, muncul perasaan relaks. Terapi seksual sebaiknya dibarengi dengan meningkatkan asupan makanan kaya vitamin C. Terapi hingga 2-3 bulan pertama bisa dibarengi dengan konsumsi suplemen vitamin C-ester 1.000 mg per hari. 

source;
www.nirmalamagazine.com

0 comments:

Post a Comment

free counters

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Page Rank

Copyright © 2011 Green Ilmu | Splashy Free Blogger Templates with Background Images, Trucks